You Are Here: Home - - Tipe Tipe Anak Dalam Al Quran

Anak adalah amanah dari Allah,Swt. Kepada para orang tua yang diberi kepercayaan untuk merawatnya. Baik buruk anak akan membawa efek kepada orang tuanya baik itu di dunia mapun di akhirat.Di dalam Al Quran terdapat empat kriteria anak.
Pertama : Anak Shaleh , untuk anak shaleh ini Al Quran menyebutnya dengan istilah “Qurrata ‘Ayun” atau penyenang hati, yaitu anak yang taat kepada Allah, berbakti kepada kedua orang tuanya, serta hidupnya berguna bagi agama, nusa dan bangsanya. Setiap orang tua pasti menginginkan memilki anak shaleh sebagai penyenang hatinya, kalau kita ingin memiliki anak shaleh kuncinya orang tua harus shaleh terlebih dahulu, karena anak tidak hanya cukup diberi pelajaran, tapi anak yang shaleh memerlukan keteladanan dari orang tuanya. Selain itu anak harus diberi pendidikan secara komperehensif. Erick Fomm dalam bukunya The Art Of Teaching ( seni mengajar ) anak itu harus diberi lima kecerdasan. Kecerdasan intelektual ( Cognisi ) kecerdasan Emosional ( Afeksi), Kecerdasan Spritual (Atitude) , Kecerdasan Practikal (Hand) dan Kecerdasan Financial (Konsumerisme).


Kedua : Anak Perhiasan ( Ziinah) yaitu anak yang berhasil dalam meniti dunianya saja, anak ini menjadi kebanggan orang tuanya karena ia telah berhasil dalam meniti karirnya, apakah ia sebagai Birokrat, Busenismen, atau politikus yang handal, kemudian ia mempunyai uang yang banyak , mobil yang keren dan rumah yang bagus, sehingga akan menjadi kebanggaan orang tuanya dan menceritakan kepada semua orang yang dijumpainya bahwa anaknya telah berhasil, namun sayang ia bukan sebagai pengamal ajaran agamanya secara baik, ia belum bisa baca Al Quran, kadang shalat kadang tidak, bahkan sering melaksanakan ma’shiyat. Firman Allah :

“Harta dan anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan’ Q.s. Al Kahfi,46.

Ketiga : Anak Fitnah , yaitu anak yang hanya merepotkan orang tuanya saja , ia hanya makan , tidur dan bermain, tidak bisa mencari uang, ia tidak beribadah , tidak aktif di Masjid atau di pengajian. Dalam hal ini Allah berfirman :

“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak anakmu itu hanyalah sebagai cobaan (fitnah) dan sesungguhnya disisi Allah ada pahala yang besar”. Q.s. Al Anfal, 28.

Keempat : Anak sebagai musuh (‘Aduwwun) hal ini terdapat dalam Al Quran surat At Taghabun ayat 14.


“Wahai orang orang yang beriman ! sesungguhnya diantara istri istrimu dan anak anakmu ada yang menjadi musuh bagimu , maka berhati hatilah kamu terhadap mereka ; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni mereka , maka sesungguhnya Allah Maha pengampun,Maha Penyayang”

Anak sebagai musuh adalah anak yang menodai orang tua karena perbuatan jahatnya , seperti berjudi, peminum minuman keras, pengguna Narkoba atau membunuh orang, bagaimana pun nama orang tuanya akan tercoreng, sebab orang akan bertanya : anak siapa sih ? Ini bukan hanya di dunia tapi orang tua juga akan diminta pertanggung jawaban terhadap pendidikan anaknya ! Hati hatilah

Tags: